Tertekan ‘wajib setor’ Rp1M
Direktur RSUD Kepri Ajukan Surat Pengunduran Diri
TANJUNGUBAN – Adanya pengajuan surat pengunduran diri Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepri di Tanjunguban Dr H Ariantho S Purba, SpPD dengan alasan akan berkosentrasi sebagai dokter spesialis tidak sepenuhnya benar.
Pasalnya dari informasi yang diterima Sijori Mandiri menyebutkan kalau pengunduran diri dokter senior tersebut lebih disebabkan ketidakinginan yang bersangkutan dalam menghadapi konflik kepentingan sejumlah pihak.
“Beliau itu ditekan dengan ‘wajib setor’ untuk sejumlah pihak. Angkanya cukup fantastis, Rp1 M,” ungkap sumber Warta Tanjunguban dari lingkungan RSUD, akhir pekan lalu. Menurut dia, permintaan wajib setor sejumlah pihak tersebut mulai dari tingkat pusat hingga tingkat provinsi.
Bahkan untuk melanjutkan pembangunan sejumlah proyek yang terbengkalai dilingkungan RSUD saat ini, Direktur juga dimintai sejumlah kewajiban ditingkat pusat. “Kalau mau proyek-proyek yang terbengkalai itu dilanjutkan, harus ada fee ke pusat,” tegas sumber.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi system pemerintahan saat ini yang dilakukan oleh sejumlah oknum. Padahal dia tau betul bagaimana komitmen Dr Ariantho dalam mengembangkan dan membesarkan RS satu-satunya di Tanjunguban tersebut.
“Apa yang saya khawatirkan kalau sampai beliau (Ariantho) benar-benar hengkang dari RSUD ini maka yang akan dirugikan adalah seluruh masyarakat. Karena sangat sulit mendapatkan figure seperti beliau yang walaupun punya keahlian tapi masih mau mengabdikan diri di kota kecil seperti Tanjunguban ini,” tandas sumber.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Kepri Dr Ariantho hanya tertawa saja saat disodorkan kebenaran isu tersebut. “Itu biar Anda saja yang carilah,” tawa Ariantho yang terdengar tidak membantah dan tidak membenarkan isu tersebut.
Namun ketika didesak kebenaran adanya permintaan wajib setor sebesar Rp1M tersebut, Ariantho malah balik bertanya pendapat wartawan. “Menurut Anda bagaimana,” Tanya Ariantho terdengar tertawa. Namun secara garis besar dia enggan untuk menanggapi hal itu. “Saya no commentlah, Anda lebih faham,” ujar Ariantho.
Seraya mengakhiri, mantan dokter lapangan korban tsunami di Aceh dan korban gempa bumi di Yogyakarta ini mengatakan kalau dia sepertinya lebih menikmati pekerjaan dengan keahlian yang dimilikinya pada kegiatan fungsional saja.
“Saya ingin sekali melihat rumah sakit ini maju dan berkembang dan bila perlu menjadi rumah sakit aneka referensi di Kepri ini,” tandas Ariantho. (BW)
Iqro.....Bacalah!
Surat pertama dalam Al Qur'an diawali dengan kata Iqro' yang berarti bacalah. Surat tadi mengandung sebuah perintah, agar kita semua wajib membaca kapan pun dan dimana pun. Kita semua mengakui dan meyakini bahwa perkembangan dan pertumbuhan manusia dipengaruhi oleh dua faktor utama.
Pertama faktor intern, berupa bakat dari keturunan orang tua atau genetik, yakni bawaan anak tersebut ketika dia dilahirkan. Kedua adalah faktor ekstern, berupa pendidikan dan pengalaman semasa hidupnya.
Pertama faktor intern, berupa bakat dari keturunan orang tua atau genetik, yakni bawaan anak tersebut ketika dia dilahirkan. Kedua adalah faktor ekstern, berupa pendidikan dan pengalaman semasa hidupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar