Halaman

Iqro.....Bacalah!

Surat pertama dalam Al Qur'an diawali dengan kata Iqro' yang berarti bacalah. Surat tadi mengandung sebuah perintah, agar kita semua wajib membaca kapan pun dan dimana pun. Kita semua mengakui dan meyakini bahwa perkembangan dan pertumbuhan manusia dipengaruhi oleh dua faktor utama.
Pertama faktor intern, berupa bakat dari keturunan orang tua atau genetik, yakni bawaan anak tersebut ketika dia dilahirkan. Kedua adalah faktor ekstern, berupa pendidikan dan pengalaman semasa hidupnya.

Minggu, 03 Oktober 2010

Diisukan Tutup, Karyawan PT GP Resah

LOBAM – sejak beberapa bulan kebelangan sejumlah karyawan PT German Plastic (GP), perusahaan modal asing (PMA) asal Malaysia yang beroperasi di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam dibuat resah dengan beredarnya isu kalau perusahaan itu akan hengkang.

Namun sejumlah staf perusahaan yang ditemui membantah kalau perusahaan tersebut akan tutup. Karena sampai hari ini ratusan pekerja mereka malah mendapatkan jatah lembur (overtime) menyusul meningkatnya order dari cutomer.

“Memang sejak beberapa bulan lalu, isu akan tutupnya perusahaan kami sudah santer terdengar dimana-mana dan ini menjadi bahan pembicaraan di PT,” kata Lina (bukan nama sebenar), karyawan PT GP kepada Warta Tanjunguban, Jum’at (1/10).

Menurut dia, isu tersebut mulai santer dibicarakan karyawan sejak manajemen perusahaan mulai mengembalikan salah satu bangunan gedung yang selama ini disewa kepada pemiliknya, PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE).

Selain itu, isu tersebut mendekati kebenaran terkait dengan mudahnya sejumlah karyawan membawa pulang beberapa asset milik perusahaan seperti rak atau trolly, keranjang (basket) untuk menampung hasil produksi dan sejumlah barang lainnya.

Disinggung kenapa dia tidak menanyakan langsung kepada manajemen atau pimpinan diperusahaannya, Lina mengatakan kalau setiap ditanyakan, manajemen selalu membantah hal tersebut. “Kadang-kadang kalau kita tanyakan ke personalia, mereka hanya tertawa-tawa saja kalau kita tanyakan hal itu (tutup),” tandasnya.

Ditemui terpisah, salah satu staf PT GP yang dimintai tanggapannya membantah kalau adanya rencana hengkang perusahaan tersebut dari Bintan. Namun dia membenarkan kalau salah satu bangunan gedung yang disewa perusahaan telah dikembalikan kepada pemiliknya.

“Kalau yang dikembalikan itu memang ada tapi selama ini bukan untuk kegiatan produksi. Cuma tempat sampah saja,” tegas dia yang minta tidak disebutkan namanya. Terkait santernya isu hengkang tersebut dia mengatakan kalau sampai hari ini aktifitas perusahaan terus melonjak seiring meningkatnya order dari salah satu customer dunia.

Bahkan dia mengakui kalau di induk perusahaannya di Penang, Malaysia saat ini sedang booming order seiring dengan tambahan permintaan dari customer mereka, perusahaan mobil merek Renault dan perusahaan peralatan merek Bosch di Malaysia. “Cuma mereka (Renault dan Bosch) minta produk mereka dibuat di Malaysia saja, karena dekat,” ujarnya.

Ditanya apakah pabrik yang berada di Lobam ikut kecipratan mendapatkan bagian dari melonjaknya order dari 2 perusahaan besar dunia tersebut, dia mengakui kalau hal itu tidak sampai ke Bintan. “Perusahaan Renault dan Bosch di Malaysia itu jaraknya tidak jauh dari perusahaan kita disana. Jadi mungkin biar mudah makanya dibuat di Malaysia saja,” tuturnya.

Namun ketika terus didesak, dia mengakui kalau isu hengkang tersebut kebenarannya adalah 50:50. Artinya, bisa saja pada satu waktu karena kebijakan kantor pusat di Malaysia, perusahaan di Bintan ditutup dan karena kondisi perekonomian dunia, pabrik di Bintan terus beroperasi. “Memang sih ada hal lainnya kita alami,” tegas dia.

Disinggung apakah hal itu dikarenakan tingginya upah yang harus dibayarkan atau tingginya biaya sewa dan lain sebagainya yang diberlakukan pengelola kawasan, dengan singkat dia hanya mengatakan ‘kurang responsif’ saja, tanpa mau membahas lebih jauh.

Sementara itu dikontak ke ponslenya Human Resource Manager PT GP Tristan kepada harian ini enggan untuk memberikan tanggapannya terkait isu hengkangnya PT GP dari Bintan. “Saya tidak berwenang memberikan komentar. No Comment,” tegas dia.

Namun ketika disinggung kalau isi tersebut sudah membuat resah sejumlah karyawan yang ada, Tristan mengatakan sebagai perusahaan yang sudah go public tidak sembarangan untuk bisa menutup sebuah perusahaan. “Gak ada itu. Saya no comment,” tandas Tristan.

Sayangnya, Ketua Apindo Bintan Jamin Hidajat tidak berhasil dimintai tanggapannya terkait kebenaran isu akan hengkanya PT GP dari KIB Lobam. Namun kepada wartawan kemarin, Jamin mengatakan perkembangan tenaga kerja paska lebaran idul fitri di perusahaan swasta sampai saat ini masih normal. Pengurangan maupun penambahan tenaga kerja tidak belum terjadi. "Sampai saat ini kami belum menerima laporan ada perusahaan yang akan mengurangi tenaga kerja. Begitu juga sebaliknya, belum ada perusahaan yang akan menambah tenaga kerjanya," ujar pimpinan PT BIIE ini.

Jamin mengatakan, pada saat lebaran idul fitri lalu banyak tenaga kerja swasta yang mudik ke kampung halaman. Usai lebaran, semua tenaga kerja itu kembali bekerja dan tidak ada yang mengundurkan diri. Seperti di kawasan industri Lobam, tenaga kerja masih berkisar 8 ribuan. Tidak ada yang di-PHK dan tidak ada yang mengundurkan diri. "Perkembangan tenaga kerja merupakan indikator pengembangan investasi. Artinya, investasi di Bintan saat ini belum ada peningkatan. Memang ada dua investor yang akan menanamkan modal dan membutuhkan tenaga kerja. Tapi dua investasi itu belum bisa jalan karena FTZ belum jelas. Kita berharap di Bintan tidak ada terjadi pengurangan tenaga kerja," tandasnya.(BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar