MENGHILANG -- Bripda DS (kiri) menghilang dari rumahnya sejak 5 hari lalu. Foto diatas saat Bripda DS melangsungkan pernikahan dengan isterinya Kokom beberapa waktu lalu. (BW) |
TANJUNGUBAN – Bripda DS (23), anggota Satbrimobda Kompi II Pelopor di Tanjunguban menghilang sejak 5 hari lalu dari rumahnya yang terletak di Perumahan Indunsuri Raya. Selain telah membuat resah isterinya, kepergian DS juga dianggap misterius karena simpang siurnya informasi dari atasannya.
“Dia (DS), awalnya permisi dengan saya dengan alasan dipanggil Kasat Brimob di kantor Batam namun sampai hari ini sudah 5 hari tidak ada kabar beritanya,” ungkap Kokom (25), isteri DS kepada wartawan, Senin (11/10).
Menurut Kokom, dia sudah menanyakan keberadaan suaminya tersebut, baik kepada keluarga yang ada di Batam maupun kepada atasannya di Tanjunguban dan di Batu Aji, Batam, Namun tidak ada jawaban yang pasti terkait keberadaan suaminya tersebut.
Kondisi ini tentunya telah meresahkan dia dan anak semata wayangnya yang masih membutuhkan kasih sayang dari pria tersebut. “Saya pusing, nggak tau harus bertanya kemana lagi. Tanya ke atasannya, jawabannya juga gak jelas,” tegas Kokom.
Dia mengakui kalau biduk rumah tangganya dengan DS selama ini tidak berjalan cukup baik sebagaimana layaknya hubungan suami isteri. Namun dia berupaya sekuat tenaga untuk menjadi seorang isteri yang baik dan menghormati suaminya.
Namun sebaliknya, hal itu juga kata dia harus bisa ditunjukkan oleh suaminya. Namun dalam perjalanannya ternyata, badai dan rintangan terus-terusan menghantam dirinya dari berbagai arah. “Selama ini saya sudah cukup bersabar,” tandas Kokom.
Sementara itu ditemui terpisah, Wakil Komandan Kompi (Wadanki) II Pelopor Ipda Rudy Prasetyo, SH kepada wartawan mengakui menghilangnya Bripda DS dari kesatuannya. “sampai hari ini sudah 5 hari. Kita masih terus mencari dia,” tegas Rudy.
Disinggung ketertutupan informasi tentang keberadaan Bripda DS dari pihak atasannya sendiri kepada isteri DS, Rudy menyayangkan penilaian tersebut. “Masya Allah, kita tidak pernah melakukan itu (menutup-nutupi informasi,” tandas Rudy.
Tabrakan
Sementara itu kecelakaan lalu lintas (lakalantas) antara anggota Satbrimobda Kompi II Pelopor dengan anggota satuan kapal patroli (satrol) TNI-AL terjadi di ruas jalan Indunsuri, atau beberapa meter dari kantor imigrasi kelas II Tanjunguban, Senin (11/10). Akibat kecelakaan tersebut, Serka Hendra, Serda Tri, ABK KRI Kala Hitam dan Bripda Fadillah, anggota Satbrimobda Kompi II Pelopor terpaksa dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Kepri di simpang Busung.
Serka Hendra dan Serda Tri sedang berboncengan dengan mempergunakan sepeda motor jenis Vega R dari Tanjunguban menuju salah satu bengkel sepeda motor yang ada didepan kantor imigrasi. Namun disaat akan berbelok ke kanan, ternyata dari arah Lobam, sebuah sepeda motor jenis Yamaha Vixion BP 2007 VN yang dikemudikan oleh Bripda Fadillah melaju dan langsung menabrak keduanya.
Akibat tabrakan tersebut, ketiganya terpental ke bahu jalan yang baru diratakan dengan mempergunakan tanah timbunan. "Untung ada gundukan batu granit, kalau tidak, tak taulah apa yang terjadi," ungkap Wira, pemilik bengkel kepada Sijori Mandiri.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah pimpinan kedua instansi langsung melakukan komunikasi dan kemudian disepakati untuk mengganti seluruh kerusakan sepeda motor milik TNI-AL tersebut di salah satu bengkel di Kampung Jeruk. (BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar